Tak Berkategori  

Dilaporkan KPK Bisnis PCR, Curhat Istri Luhut dan Keyakinan Yang Dilakukan Suami Untuk Kemanusiaan

FaktaNews.-(Jakarta)–“Kami mengkonfirmasi, benar, bahwa Bagian Persuratan KPK telah menerima laporan masyarakat dimaksud dan KPK memastikan bahwa setiap laporan yang masuk ke saluran Pengaduan Masyarakat akan ditindaklanjuti dengan lebih dulu melakukan verifikasi dan telaah terhadap data dan Informasi yang disampaikan tersebut”kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri.(04/10/21).

Ini disampaikan Ali Fikri terkait adanya laporan dugaan tindak pidana Korupsi dilakukan Luhut Binsar Pandjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam bisnis tes PCR Covid-19.

Ali Fikri juga sangat mengapresiasi kegigihan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.

Ali menyebut pihak KPK akan menindaklanjuti pelaporan tersebut jika masuk dalam ranah KPK sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

“KPK akan melakukan verifikasi data dan informasi terkait pelaporan tersebut,”kata Ali.

Verifikasi data menurut Ali Fikri merupakan tahapan penting untuk mengidentifikasi pokok aduan sesuai dengan undang-undang serta untuk menentukan apakah pelaporan yang diadukan masuk ke ranah KPK atau tidak.

Diketahui, Luhut dan Erick Tohir dilaporkan oleh Wakil Ketua Umum PRIMA Alif Kamal.

Alif prihatin, Ditengah situasi keresahan masyarakat karena pandemi, situasi ekonomi belum pulih pihaknya mendengar ada bisnis pejabat dalam PCR ini dalam penanganan Covid-19.

“Kami ada dengar bisnis pejabat dalam PCR ini, ada keuntungan sekian dari pemerintah atau dari pelaku bisnis itu berapa, ini masuk ke kas negara atau seperti apa, nah ini menjadi keresahan kami,” ujar Alif Kamal dikutip Kontras.

Baca juga:  Harmoko Meninggal Dunia Dalam Usia 82 Tahun, Dia Politikus Yang Mengawali Karir Sebagai Wartawan 

Sebelumnya diberitakan, PT Genomik atau GSI merupakan perusahaan yang mengelola laboratorium untuk tes PCR dan memiliki lima cabang di Jakarta.

Diketahui, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, PT Toba Sejahtera dan PT Tiba Bumi Energi, tercatat mengapit saham di GSI.

Kedua perusahaan itu mengantongi 242 lembar saham senilai Rp 242 juta di GSI.

Sementara itu, ramai pemberitaan terkait Luhut berbisnis PCR sedikit terklarifikasi istri Luhut, Devi Pandjaitan.

Dalam statusnya lainnya, Devi juga menggugah postingan kalimat pembalasan dendam memenjarakan Kita, pengampunan memerdekakan kita.

Melalui akun Facebook Devi Pandjaitan mengunggah status bahwa ia telah berkomunikasi dengan sang suami di sela-sela kunjungan kerja menemani Presiden Joko Widodo.

Dalam komunikasi tersebut, Devi menuliskan pernyataan Luhut benar-benar ingin membantu karena keadaan penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah sangat parah.

Devi menyampaikan keyakinan Luhut tidak ada yang salah, semua yang Luhut lakukan adalah untuk kemanusiaan.

“Banyak tidak yang menghitung berapa banyak nyawa yang diselamatkan? Sekarang ngomong waktu itu apa ada yang bertindak? Kan tidak ada. Ya kita lakukanlah itu dan diikuti yang lain,” tulis Devi Luhut.

Dalam Postingan lain, Devi juga mengharap pemegang saham besar Perusahaan yang Bisnis PCR (PT GSI) juga harus mengklarifikasi.

“Itu perusahaan2 yang Sahamnya gede, di GSI, bunyi dong, mungkin anda sudah menikmati, kok diem..,”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *