Hingga Ultah Hari Ini, Himpunan Nelayan Indonesia Masih Terima Akibat Ulah Cara Politik Era Menkumham Yasonna

Buntut Yasonna Yasonna H. Laoly sebagai Menkumham sudah mengesahkan hasil Munas, namun mengeluarkan SK pengesahan lagi kepada HNSI dari Kader PDIP

Ketua HNSI Hasil Munas Secara demokratis di Bogor, Laksamana (Purn) Sumardjono dan para pengurus inti saat audensi dengan KSAL Laksamana TNI M.Alie di Mabes Cilangkap, Jumat 13 Oktober 2023 lalu.

Ulang tahun ke-52 Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yang jatuh pada hari ini, 21 Mei 2025 akhirnya terpaksa mendapat kado memilukan.

Alih-alih memperbaiki kesejahteraan nelayan yang selama ini terpinggirkan, namun para nelayan harus terombang-ambing dalam dualisme kepengurusan HNSI dan menonton para elit politik berebut legalitas demi kursi dan gengsi.

Persoalan bermula dari manuver politik di ujung masa jabatan Yasonna H. Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM. Tepatnya pada 10 November 2023, ia menerbitkan SK AHU-0001561.AH.01.08 yang mengesahkan Munas HNSI Bali dengan Herman Herry Adranacus —sesama kader PDIP — sebagai ketua umum.

Padahal, hanya enam hari sebelumnya, SK AHU-0001530.AH.01.08 telah lebih dahulu dikeluarkan untuk Munas HNSI Bogor yang dipimpin Laksamana (Purn) Sumardjono, berdasarkan hasil keputusan mayoritas DPD dan sesuai AD/ART organisasi.

Ditemui di Jakarta, Selasa
(20/5/25) Sekjen HNSI Munas Bogor, Dr Anton Leonard mengatakan, tindakan ini jelas menimbulkan dualisme organisasi, membuat para pengurus di daerah bingung dan yang paling menderita tentu saja para nelayan.

Baca juga:  PTPN Gelar Bakti Sosial
Penulis: SusetyoEditor: Makin SH.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *