Faktanews.co.id-(Banyuwangi)– Musik Patrol bukan lagi sekedar musik keliling kampung penggugah sahur.
Patrol dengan peralatan Asli dari bambu harus didorong bukan lagi menjadi sebuah kesenian tradisional hanya untuk alat pengugah warga muslim sahur dibulan puasa
Namun bukan hal mustahil Patrol menjadi hiburan (entertainment).
“Kenapa tidak, Patrol bisa dijual atau dipertontonkan kepada turis lokal, nasional, serta internasional,”Kata Wowok Meirianto saat berbincang-bincang dengan kru seni Faktanews.
Ya, saat ini setidaknya tiap pekan dibulan puasa ini mulai ada jejak obsesi Patrol menjadi komoditas Entertainment dari Lokal sedang digarap.
Diketahui, acara Lomba Patrol 2021 ini diselenggarakan tidak seperti sebelumnya diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi.
Patrol difestivalkan dan bisa ditonton tiap Sabtu dan Minggu malam difasilitasi pengusaha pemilik Waroeng Kemarang di Jl. Perkebunan Kalibendo KM. 5 Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah.
Wowok melengkapi usaha waroeng Kemarang miliknya dengan menu hiburan menyuguhkan kreativitas pecinta, pelaku seni musik Patrol yang punya misi sama kedepan.
Menurutnya, dari 13 group pada acara Lomba Patrol 2021 saat ini, ada satu atau dua peserta kualitasnya bisa dijual ketingkat hiburan (Entertainment).
Dia mencontohkan group peserta yang tampil lagu religi bahasa Using diiringi timpalan khas patrol yang sangat rancak.
Belum lagi penampilan group lainnya membawakan lagu-lagu karya dan arransemen sendiri mampu menghibur dan membuat penonton bertepuk tangan sangat meriah.
Group lain menyusul mampu membuat mengundang teriakan aplaus ketika tampil di panggung melengkapi Koreografi penguasaan panggung, gerakan dan tarian pemain musik sambil memainkan alat musiknya serta peralatan perkusi.
“Itu menurut saya, tapi kalau siapa yang menang nanti itu urusan juri, jurinya independen, pesertanya juga masih ada, mungkin ada yang lebih dari yang sudah ada,”ungkapnya.(*adv/ndu/kin).