Faktanews.co.id.-(Medan)– Keresahan warga akibat limbah kepada perusahaan PT. Toba Palp Lestari (TPL) terus berkepanjangan.
Salah satu tokoh setempat, Pdt Faber S Manurung.S.Th M.Sc menyuarakan keresahan dengan membuat petisi-petisi untuk ‘menyelamatkan’ bumi yang diunggah di laman change.org, Sabtu (1/5/21).
Ada 400 orang ikut menanda tangi petisi yang menampilkan ketidakberdayaan warga menanggung akibat limbah produksi PT. Toba Palp Lestari (TPL) tersebut.
Petisi tersebut diberi judul PT Toba Pulp Lestari! Tolong Kembalikan Hak Lingkungan Bersih Warga Parbulu!
“Pencemaran lingkungan Danau Toba akibat limbah PT.TPL sudah tidak ditolerir, terlebih program Danau Toba sebagai super prioritas wisata,” tulis Tommy Sihombing.
“Tuhan tolong penyelesaian konflik ini. Bagaimanapun pencemaran merugikan generasi sekarang dan berikutnya. Tetap semangat,” tulis Emma Manurung.
“TPL (PT. Toba Palp Lestari) perusak Lingkungan dan perampas Tanah Adat / Hutan Adat di Tanah Batak, TPL Go To Hell!,” tulis Sammas Sitorus.
Mereka selain menuntut agar dikembalikan kesuburan tanah adat (leluhur) serta kemurnian air sebelumnya.
“Ganti rugi untuk seluruh korban baik materi maupun jasmani, akibat polusi kimia, dan operasional pabrik nya,”bunyi salah satu tuntutan dalam petisi tersebut.
Masih terkait hal itu, tersebar video yang menampilkan seorang warga yang menderita penyakit kulit yang dinarasikan akibat limbah produksi PT. Toba Palp Lestari (TPL).
Dalam video berdurasi 2:40 menit itu terdengar pula Narasi menunjukkan kaki dan tangan tubuh korban Limbah bernama Ny Manurung boru Siagian berumur 48 tahun, warga Kampung Parbulu Kecamatan Parmaksian.
“Kami sudah menyampaikan toh juga sampai sekarang masih begini, jadi mohon doa dari semua, kita lihat kakinya ini masih ada bintik bintik, dan ini belum sembuh total, mudah mudahan dari pihak Mabes Polri betul betul melihat fakta dan kenyaatan ini”, kata Pdt Faber S Manurung.S.Th M.Sc.(*bon/red).