FaktaNews.– Awaluddin Rao pria yang sebelumnya viral dalam video mengaku matanya ditusuk petugas (Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belakangan minta maaf.
Pria yang diketahui merupakan mantan Mantan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah, telah mendatangi langsung Kantor Polresta Padang pada Minggu sore (18/7/2021) untuk menunjukkan keseriusannya.
“Saya datang atas dasar kesadaran diri sendiri dan tanpa paksaan siapapun untuk menyampaikan permintaan maaf kepada pihak kepolisian,” kata Awaluddin Rao, dikutip media (20/7/21).
Awaluddin mengaku, tidak berniat untuk menjelek-jelekkan pihak kepolisian, sebaliknya dia menyatakan dukungan kepada polisi yang bertugas yang berat dalam PPKM Darurat.
Lebih rincinya, Dia mengatakan bahwa tidak benar jika petugas menusuk matanya hingga matanya buta seperti yang dia katakan saat wajahnya berlumuran darah di Pos penyekatan PPKM Darurat di perbatasan Kota Padang dan Kabupaten Solok.
Dia mengklarifikasi luka yang ia alami karena tertusuk pulpennya sendiri.
Awaluddin juga mengklarifikasi luka yang dialami bukan di mata yang dikatakan berakibat buta, melainkan luka di bagian pelipis dan kondisinya kini mulai membaik.
Sebelumnya Awaluddin Rao, mengaku petugas di pos penyekatan menusuk matanya dengan pulpen yang berakibat dia bersimbah darah dan menyebabkan matanya buta saat dia hendak meminta ijin memutar balik ke arah Padang, seperti pada videonya yang viral beredar.
Masih dalam video itu, dia juga mengatakan tertusuk saat didorong petugas.
Dia menyebut bahwa polisi ‘anggota Pak Nesmon’ (Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon) yang menusuk matanya.
Insiden itu terjadi pada Jumat dini hari (16/7/2021) sekitar pukul 02.30 WIB.
Namun, ketika petugas menanyakan kepada siapa dia melapor meminta ijin Awaluddin Rao tidak dapat menunjukkan siapa petugas yang dia maksud karena alasan banyak petugas.
“Saya ditanya sama siapa melapor. Saya lupa karena begitu banyak petugasnya. Akhirnya saya didorong, Pak. Saya megang pena, Pak, tertusuk ke mata saya, Pak, udah buta mata saya, Pak,” kata Awaluddin Rao saat itu.
Sementara itu, seperti dilansir berbagai media, Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon sempat menjelaskan kronologis kejadian sebenarnya.
Menurut Lija Nesmon, berawal petugas menghentikan perjalanan Awaluddin Rao untuk memeriksa dokumen sebagaimana syarat untuk bisa masuk ke Kota Padang dalam masa PPKM Darurat.
Namun, saat itu Awaluddin Rao bersama rekannya tidak bisa menunjukkan keterangan vaksin, atau hasil tes PCR atau antigen yang menyatakan bebas dari Covid-19 sebagai persyaratan tersebut.
Dan sesuai peraturan, petugas meminta Awaluddin Rao dan temannya untuk putar balik.
“Saat diminta putar balik itulah pengemudi ini tidak terima, protes, dan mulai memprovokasi petugas, padahal kami hanya menjalankan tugas sesuai aturan dan ketentuan,” terang Nesmon.
Namun Awaluddin Rao menolak memutar balik, tak berselang lama berikutnya wajah Awaluddin Rao tampak berdarah.
Selanjutnya dia dalam keadaan darah di sekitar wajahnya di videokan dengan ditambah narasi bahwa petugas menusuk matanya menggunakan pulpen.(*vid/sus/Anm/fak).