FaktaNews.-(Banyuwangi)– Setelah mengarungi beberapa sungai diberbagai daerah Indonesia untuk membersihkan sampah, Aksi yang sama dua pria asal Perancis Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib dilakukan di Banyuwangi.
FaktaNews. Sempat bertemu Kakak beradik bersama kawannya Nola Monica Jeniya dan satu wanita lainnya dosen Fahmah dalam tim bendera organisasi Sungai Watch, saat ke Banyuwangi, (26/8/21).
Mereka sempat berkoordinasi dengan pihak Dinas Pengairan Banyuwangi.
Kepala Dinas Pengairan Ir.Guntur Priambodo melalui sekretaris dinas serta beberapa pejabat dinas pengairan untuk koordinasi sebelum menentukan arah menjelajahi sungai, menjaga dan membersihkan sungai dari sampah yang ada di sungai Banyuwangi.(26/8/21).
Pihak dinas pengairan juga kooperatif menginformasikan sekitar 116 jumlah sungai di Banyuwangi yang semuanya bisa di informasikan secara detail untuk mendukung misi sungai kembali kepada asli fungsinya.
“Kita bisa ke Sungai Kalilo, atau sungai lainnya,” kata sekretaris Dinas Pengairan Banyuwangi Riza Al Fahroby ST. M.sc menyambut tim Sungai Watch.
Dalam pembicaraan aktif dengan mereka, pihak Dinas Pengairan menjawab keinginan mereka yang ingin ke Muncar untuk mengarungi sampah di beberapa sungai lainnya.
“Saya juga ingin tahu sungai Kalimati atau Kalimoro yang ada di Muncar,” kata dua pemuda asal Perancis beserta timnya sambil menyapa ramah tiap orang pegawai dinas pengairan yang kebetulan lewat karena sedang menjalankan aktivitas masing-masing.
“Kalau begitu Insya Allah kita ke Sungai Kalilo dulu,”kata tim Sungai Watch mencoba akrab dengan berbahasa Indonesia dengan Kabid Pembangunan dan Pengembangan di DPU Pengairan Banyuwangi, Tjatur Hidayat Nugroho.
Diketahui, Gary Bencheghib dan Sam Bencheghib, sempat viral karena aksinya membersihkan sampah Sungai Citarum, Jawa Barat, pada 2017 lalu.
Aktivitas Gary dan Sam mengarungi Sungai terpanjang di Jawa Barat dengan dua kano yang terbuat dari plastik selama dua pekan hanya untuk membersihkan sampah sempat mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
Di Bali aksi mereka juga mengajak anak-anak muda Bali untuk turut menjadi relawan penjaga sungai untuk membersihkan sungai dan pantai-pantai Bali dari sampah plastik.
Di Bali, Sungai Watch menjaga kebersihan 300 sungai di Tabanan, Badung, dan Denpasar.
Nola Monica Jeniya, Project Manager Sungai Watch, mengatakan, ketika timnya sudah berjalan dan masih ada sampah, mereka akan mempelajari di mana letak kesalahannya, dan akan mengulangi dari awal lagi.
“Sampah di laut berasal dari sampah-sampah di sungai. Karena itu kami berinisiatif membersihkan sungai bersama anak-anak muda Bali. Banyak anak muda Bali yang bergabung bersama kami. Kini kami ingin melakukan hal serupa di Banyuwangi,” kata Gary.
Di Banyuwangi Sungai Watch, direncanakan akan mengarungi jumlah sungai beberapa hari kedepan untuk menginisiasi aktivitas berikutnya.
Jumlah Sampah yang dia dapatkan dibawa di kelola untuk dimanfaatkan masyarakat utamanya sekitar Sungai.(kin).