Faktanews.co.id.-(Banyuwangi)–Peristiwa kekejaman G30S PKI pada tahun 1965, bukan hanya terjadi di jakarta dan daerah lain dengan cerita masing-masing, di Banyuwangi peristiwa tersebut terjadi di dusun Cemetuk Desa Cluring, Kecamatan Cluring.
Cara hampir sama dengan daerah lain, PKI menyiksa membunuh dan berujung puluhan korbannya dikubur secara massal di sumur.
Pembantaian 62 orang oleh PKI dikubur dalam tiga sumur lokasinya saat akhirnya didirikan patung Garuda Pancasila, sumur bersejarah itu berada dibelakang patung tersebut.
Seperti diketahui, di dusun cemetuk berdiri patung Garuda Pancasila berukuran besar, lengkap dengan relief peristiwa pembunuhan kejam menjadi jejak sejarah kejam dan liciknya PKI dalam perjalanan politik negeri ini.
Monumen ini dibangun atas swadaya masyarakat sekitar pada tahun 1994 serta di Monumen Pancasila Jaya, di sini tertulis pada tanggal 18-10-1965 telah terjadi pembunuhan massal terhadap 62 orang Pemuda Ansor oleh kebiadaban G30SPKI”
Kepala dusun cemetuk Desa Cluring Sugiyono menjelaskan, kisah kebiadaban yang dilakukan PKI kepada 62 Pemuda Ansor ini dicegat oleh anggota PKI di dusun Cemetuk, terjadilah pembantaian itu,”
Truk yang ditumpangi Pemuda Ansor dibakar, dan para Pemuda Ansor dibantai secara keji lalu jenazahnya dibuang dan dikubur ke dalam tiga sumur yang dikenal sebagai sumur “Lubang Buaya Cemetuk” Kabupaten Banyuwangi.
Dari tiga lubang sumur tersebut, sebanyak 42 jenazah dikubur dalam satu lubang bersama-sama.
Sementara dua lubang sisanya diisi masing-masing 10 jenazah.
Makam massal ini ditemukan tentara tiga hari setelah peristiwa tersebut.(*kin).