Faktanew.co.id.– Meski Partainya termasuk dalam koalisi pemerintahan presiden Jokowi, sebagai wakil Rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fadli Zon mengkritik Menteri BUMN Erick Thohir terkait relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diangkat sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selama ini Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tak sungkan mengkritik kebijakan pemerintah meski partainya termasuk dalam koalisi pemerintahan presiden Jokowi.
“Apa tak sebaiknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN)) diganti nama saja jadi Badan Usaha Milik Relawan (BUMR), biar jelas,” sindir Fadli Zon akun Twitter miliknya @fadlizon Jumat (30/10/20).
Fadli Zon mengusulkan nama BUMN diganti menjadi Badan Usaha Milik Relawan (BUMR) saja hal ini dilakukan untuk menyoroti informasi permintaan relawan Jokowi (PROJO) menambahkan relawan Jokowi lainnya dalam jajaran direksi BUMN.
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat relawan Jokowi, Dyah Kartika Rini sebagai Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero).
Dyah terlihat mendapat ucapan selamat di akun Instagram resmi Jasa Raharja, dikutip Rabu (28/10/2020).
Dyah Kartika Rini dikenal dalam tim pemenangan Jokowi sejak Pilgub DKI Jakarta 2012 dan Presiden RI 2014 silam.
Dalam jejak digital, LinkedIn juga mencatat, Dyah sempat menjadi Komisaris Danareksa sejak Oktober 2015 sebelum ditunjuk Menteri Erick ke Jasa Raharja.
Menteri BUMN, Erick Thohir juga mengangkat relawan Jokowi di Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 Ulin Yusron sebagai komisaris di Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia.
Dalam Relawan Jokowi Ulin Yusron berkontribusi secara aktif dalam kampanye Jokowi via digital.
Selain nama Dyah dan Ulin, sejumlah relawan Jokowi lain yang kini diangkat menjadi pimpinan BUMN antara lain seperti Andi Gani Nena Wea Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP.
Relawan Jokowi lain yang menduduki jabatan penting, ada nama Fadjroel Rachman dan Viktor S Sirait sebagai Komisaris Waskita Karya, Eko Sulistyo sebagai Komisaris PT PLN (Persero), Lukman Edy Komisaris PT Hutama Karya (Persero).(*twi/hay).