Tak Berkategori  

Protes Pembagian Kawah Ijen Meluas, Banom PKB Dirikan Tenda di Paltuding

FaktaNews.-(Banyuwangi)- Banom DPC PKB Banyuwangi mendirikan Tenda PKB NUSa sebagai simbol Solidaritas terhadap warga Banyuwangi,Minggu (4/7/21).

Ini dilakukan Garda Bangsa, Barak Bangsa, Garda BMI (Banom DPC PKB Banyuwangi dan FORPKB sebagai bentuk sikap kegelisahan yang akhir akhir ini tentang kabar tentang Ijen tak lagi sepenuhnya milik Banyuwangi.

Beberapa banom DPC Partai Kebangkitan Bangsa Banyuwangi itu mendirikan Tenda Di lereng gunung Ijen tepatnya di kawasan Paltuding,

Ketua DKC Garda Bangsa Banyuwangi, M Arif Wijaya mengatakan, apa yang dilakukan merupakan, Respon Berita Acara Kesepakatan dengan Nomor ;35 /BAD/II/VI/2021 tentang penarikan Batas daerah Kabupeten Banyuwangi dengan Kabupaten Bondowoso, Provisni Jawa Timur pada titik Kawah Ijen.

“Kami bersama Barak Bangsa, Garda BMI dan Forum Rakyat Peduli Kawah Ijen Banyuwangi ( FORPKB ) sengaja di sini untuk mendirikan tenda sebagai bentuk protes terhadap pemerintah kabupaten Banyuwangi dalam hal ini Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas agar Kawah Ijen sepenuhnya Tetap menjadi Bagian Wilayah Kabupaten Banyuwangi,” Tegasnya.

Menurutnya, banyak data yang telah mereka baca dan pelajari yang menunjukkan bahwa berdasarkan peta di zaman Belanda besoeki Afdelling tahun 1895, Ijen Hooglon tahun 1920, Java Madura tahun 1942.

“Dan data lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu bawa berdasarkan bukti tersebut Luas 92 hektar Kawasan Paltuding yang di pakai Transit Wisata, 71 Hektar di kelola oleh Kabupaten Banyuwangi,”katanya.

Baca juga:  Kumpul Di Djawatan Warga Pelaku Seni Nilai Pemerintah Tak Konsisten, Yunus Ancam Demo Besar-Besaran

Berikutnya kata Arif, selanjutnya poin poin tersebut akan mereka bacakan sebagai surat terbuka.

“Penyataan sikap kami akan kami kirimkan langsung ke Presiden Republik Indonesia,Joko Widodo,” terangnya.

Lebih jauh, Arif Wijaya menambahkan,  dia mengikuti perkembangan proses yang dilakukan pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yang katanya sudah melayangkan surat pencabutan penanda tangan, Berita Acara tersebut.

“Namun jika hal itu hanya sebatas wacana saja atau omong kosong sebagai pengalihan isu jelasnya kami akan melakukan kegiatan yang lebih besar,”katanya.

“Kami akan perjuangkan semaksimal mungkin untuk marwah Banyuwangi. #saveijenbanyuwangi,”katanya.

Diketahui, Pembagian Wilayah Kawah Ijen yang disepakati 3 Juni Oleh Bupati Banyuwangi dan Bondowoso direspon dengan berbagai aksi protes penolakan.

Pusat Kajian Kebijakan dan Analisa Publik Banyuwangi (Puskaptis) meradang ketika mendengar informasi baru sekitar akhir bulan Juni.

Pun meski Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani istri mantan Bupati Banyuwangi Azwar Anas mengatakan telah mengirim surat pembatalan namun apriori dirinya terhadap upaya pembatalan pembagian kawah Ijen yang sudah terlanjur ditanda tangani Bupati Banyuwangi dan Bondowoso dalam surat nomor 35/bad II/VI/2021 tanggal 3 Juni 2021, tanggal 3 Juni 2021 lalu sebelumnya.

Selain menginisiasi hak angket DPRD Banyuwangi kepada Bupati Banyuwangi Puskaptis mengaku memasang 15 Pamflet berisi sindiran pertanyaan terkait pembagian kawah Ijen.

Sikap kontra pembagian wilayah kawah ijen juga ditunjukkan 18 Wadah Aktivis yang menamakan diri Aliansi Aliansi Penyelamat Ijen (API).(*kor/kin).

Respon (1)

  1. Banyak perkosaan kebijakan jelang kampanyenya istri bupati Abdullah Azwar anas, yg berpotensi kerugian ratusan milyar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *