FaktaNews.–Sebelum ditangkap Ustadz Yahya Waloni dalam ceramah yang disiarkan 16 Februari 2021 lalu, menyebutkan kitab Bibel itu dongeng takhayul.
Menurutnya, kitab Injil yang asli sudah diangkat ke langit dan kemudian muncul Bibel yang merupakan perjanjian baru.
Karena pernyataannya itu, dia menyebut siap menanggung resikonya. Termasuk dipenjara hingga dibunuh dia siap menghadapinya.
“Biar kau mau bantah saya. Jangan kau mau penjara, kamu mau bunuh mati saya. Saya tetap pada pengakuan bahwa Islam sebagai agama yang benar, Allahuakbar!” katanya.
Diketahui, Ustadz Yahya Waloni ditangkap Dittipidsiber Bareskrim Polri di rumahnya di Cibubur, Kamis sore, (26/8/21).
“Ya betul (ditangkap). tadi sore sekitar jam 17.00 WIB di rumahnya,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono saat dihubungi, Kamis (2/8/21), kemarin.
Tak ada reaksi berlebihan ketika Ustadz Yahya Waloni ditangkap polisi.
“Kooperatif,” ungkap Argo.
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan Yahya ditangkap berkaitan kasus penodaan agama.
“(Ditangkap terkait) penodaan agama,” ucap Rusdi.
Yahya Waloni sebelumnya dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme soal dugaan penistaan agama terhadap Injil.
Dalam salah satu video ceramahnya, Yahya Waloni menyampaikan bahwa Bible tak hanya fiktif, tapi juga palsu.
Dalam kaitan ini Yahya Waloni dinilai menista agama tertentu pada salah satu video ceramahnya, Yahya Waloni menyampaikan bahwa Bible tak hanya fiktif, tapi juga palsu.
Dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM, Yahya Waloni dilaporkan dengan dugaan kebencian atau permusuhan individu dan/atau antar golongan (SARA) pada Selasa (27/4).
Dalam Laporan tersebut, Ustadz Yahya Waloni disangka melanggar UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Pasal 45 A juncto Pasal 28 Ayat (2).
Ustadz Yahya Waloni selama ini dikenal sebagai penceramah yang biasanya mengangkat topik kristenisasi dan misionaris.
Ini berkaitan dengan latar belakang Ustadz Yahya Waloni sebelum masuk Islam dia dikenal sebagai seorang pendeta.
Sebelum masuk Islam dia punya nama lahir Yahya Yopie Waloni, dia lahir di Kota Manado 30 November 1970.
Dia hidup di tengah-tengah keluarga Minahasa yang taat pada agama Kristen.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua atau Rektor Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong tahun 1997-2004.
Yahya pernah menetap di Sorong tahun 1997 – 2004 karena pindah ke Balikpapan.
Namannya sempat menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) sampai tahun 2006.
Pada 2006, Yahya Walono pindah ke Kota Cengkeh, Tolitoli untuk mendapatkan bimbingan dari Ketau Majelis Ulama Indonesia (MUI).(*met/anm/kin).