Faknews.co.id -(Bondowoso)– Menyusul pasca penayangan serentak sekitar 50 media FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) di Jawa Timur sebelumnya, bebasnya penambangan tanpa izin di Kabupaten Bondowoso menjadi sorotan banyak pihak.
Bahkan Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Pemprov Jatim Kukuh Sudjatmiko ikut berkomentar bahwa pertambangan Galian C bebas beroperasi di Kabupaten yang dikenal dengan makanan tape dan produksi Kopi terbaiknya itu, walau mereka ini tidak ada yang memiliki izin.
Seperti diketahui, Pemerintah saat memerangi ‘Illegal Mining’ (Penambangan liar) karena berpotensi merusak sumber daya alam tanpa kendali.
Sementara itu, berdasarkan aturan pengelola pertambangan galian C berdasarkan Pasal 96 UU No 4 Tahun 2009 memiliki 5 kewajiban, diantaranya pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi dan pasca tambang
“Bondowoso memang belum ada yang punya IUP OP ijin usaha pertambangan produksi”. Ungkap Kepala Bidang Pertambangan Dinas ESDM Pemprov Jatim (Kukuh Sudjatmiko) kepada Ketua FKPRM (Agung Santoso)
Sejauh ini, hingga berita ini ditayangkan (Rabo, 18/11/2020) belum diketahui ada penindakan yang berarti dari Pemerintah Daerah maupun dari Pemprov Jatim, berdasarkan laporan dari pantauan wartawan
Setidaknya pantauan di salah satu Lokasi Penambang yang terletak di Desa Sumber Sari Dusun Karang Kotong RT/RW 13/05 Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso, Kegiatan penambangan pasir yang ada di Bondowoso masih bebas beroperasi tanpa ada tindakan baik dari penegak hukum dan Pemerintah setempat.
Disisi kain aktifitas tambang tersebut sangat meresahkan warga sekitar penambangan karena berdampak pada kesehatan akibat debu yang ditimbulkan maupun infrastruktur jalan yang cepat rusak, serta dampak lingkungan kondisi alam.
“Kami hanya dengar di Media, kalau tambang-tambang ini tidak berijin, tapi kenapa kok tidak ada tindakan ya dari polisi, Pemerintah, jelas aktifitas tambang ini sangat meresahkan warga sekitar debunya jelas tiap hari dirasakan dan jalan disini ya seperti ini cepat rusak tiap hari dilewati truck-truck muatan pasir infrastruktur,” Ungkap Su warga sekitar.(pre/ndu/kin).