FaktaNews.-(Banyuwangi)– Kritik dikemas dalam diskusi internal nampaknya mewarnai estafet perjalanan Forum Wartawan Majalah- Koran-Koran-online-Tabloid (Mahkota) Banyuwangi.
Sinyal itu mulai nampak, ketika wacana, harapan, kritik hingga saran berlangsung sejak pukul 12.30 saat dibukanya pertemuan bertema konsolidasi hingga selesai pukul 16.45 wib, bertempat di Aula Kantor Badan Kesatuan Bangsa & Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi Selasa tanggal 1 Maret 2022.
Agenda konsolidasi yang diikuti 20 Anggota maupun eks pengurus, Pembina Mahkota, Hayatul Makin SH dan kuasa hukum (Mahkota) Misnadi SH, Mhum nampak berjalan dinamis.
“Saya tahu, kenal dan paham Forum Wartawan Mahkota berdiri Resmi sejak 2005 Lalu, kalau gak salah disaat era kepemimpinan Bupati Samsul Hadi ke Bupati Ratna Ani Lestari,”kata Misnadi.
Misnadi mencoba mengingat Launcing awal sudah 16 tahun lalu dilakukan Bupati Ratna Ani lestari dan hingga kini dia perhatikan Organisasi ini masih eksis menjadi bagian persatuan, pemersatu dan berjuang dalam penyamaan rataan hak dan kewajiban sebagai jurnalis di Banyuwangi.
Ketua Pengacara dalam wadah Peradi Banyuwangi ini mengakui, dirinya banyak kenal senior -senior Mahkota karena rasa yang terjaga, oleh karenanya dia berterima kasih diundang kembali yang menurutnya ini undangan dalam 10 tahun terakhir ini.
“Saya usul kemajuan Mahkota kedepan nanti dibarengi usaha punya Kantor, biar masyarakat, publik, mitra kerja termasuk saya sebagai profesi mudah datang silaturahmi diskusi dengan kawan-kawan disini,” terang Misnadi seraya pamit karena masih ditunggu agenda lain.
Sementara itu usai pamitnya Misnadi, acara diskusi bahkan saling kritik dalam acara Konsolidasi terus berkembang untuk mencari formula titik temu.
Bahasan serius mengenai langkah cepat Organisasi menjadi bagian hasil akhir pertemuan.
Rapat mendesak kepengurusan baru segera dibentuk dengan format pemilihan langsung guna melanjutkan kepengurusan lama yang sudah berakhir pada triwulan akhir tahun 2021 kemarin.
Menurut Hayatul Makin SH Pembina Forum Wartawan MAHKOTA, pemilihan ketua dan pengurus menggunakan cara pemilihan voting.
Menurutnya, itu hal biasa dilakukan selama ini karena regulasi masa bhakti kepengurusan organisasi diatur dalam pasal-pasal AD/ART MAHKOTA.
“Tadi di sesi Akhir sudah terbentuk formatur terdiri lima orang terdiri saya sendiri, Pak Imam Asyari, Pak Margito Pujianto dan Pak Rudi, kita yang bertugas mengatur tata tertib agenda pemilihan ketua pengurusan masa bhakti berikutnya.
Makin menyebut dalam rapat kali ini ataupun saat pemilihan nanti, kemumgkinan tidak ada yang luar biasa dalam pemilihan kepengurusan yang masih dijadwalkan.
“Mungkin yang luar biasa semangatnya, dan kita ucapkan terima kasih kepada rekan ketua dan pengurus sebelumnya, kita ada hari ini juga karena ada yang lalu, itu yang kita tanamkan kepada anggota agar bersatu dalam semangat,”katanya.(*Fau).