OPINI  

Menu Sahur Bersejarah Bangsa Indonesia

Faktanews.co.id.– Ruang makan Laksamana Maeda menjadi saksi bisu penyusunan teks proklamasi.

Ditempat itu dirumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang merupakan buah pemikiran tiga tokoh, Soekarno, M. Hatta dan Achmad Subardjo dan disaksikan oleh perwakilan dari golongan muda yaitu Sukarni, Sudiro dan BM. Diah. Dari pihaak Jepang ada S. Miyoshi dan S. Nishijima.

Setelah semalaman berembuk, akhirnya pada dini hari 9 Ramadan 1364, atau tepat 78 tahun silam dalam kalender Hijriyah, teks itu selesai dan segera diketik.

Karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan, para tokoh bangsa tetap melaksanakan ibadah puasa, karena itulah mereka juga menyantap makanan saat sahur.

Mengutip buku “Sekitar Proklamasi” (1981), Muhammad Hatta mengisahkan bahwa sebelum pulang ke kediamannya, beliau sempat menyantap roti, telur, dan ikan sarden yang dimasak di rumah Maeda sebagai menu sahur.

“Waktu itu bulan puasa. Sebelum pulang saja masih dapat makan sahur di rumah Admiral Mayeda. Karena nasi tidak ada, jang saja makan ialah roti, telur, dan ikan sardines. Tetapi tjukup mengenyangkan,” tulisnya dalam buku tersebut.

Para tokoh ini menyantap hidangan sahur yang dimasak oleh Maeda, yakni Satsuki Mishima.

Tak hanya itu, orang-orang yang masih berkumpul di kediaman Tadashi Maeda juga disuguhi berbagai makanan dan minuman.

“Sebelum pulang, Soekarno dan Hatta makan sahur dengan roti, telur, dan sarden.

Baca juga:  Buntut Bayi Diduga Korban Kekerasan Oknum Perawat RS, LSM Perempuan LIRA Datangi Polda Riau

Setelah pamit dan mengucapkan terima kasih kepada Laksamana Maeda, mereka pulang. Soekarno menurunkan Hatta di Oranje Boulevard.

Orang-orang lain yang ada di tempat itu makan apa yang disajikan oleh Ny, Misima yang menyediakan makan dan minum untuk hadirin”. Tulis Prof. Suhartono, dalam bukunya “Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi” (2007).

Sahur saat itu tampaknya menjadi bersejarah, karena keesokan harinya Indonesia menjadi bangsa yang bebas dari penjajahan.(*).

Sumber : goodnewsfromindonesia.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *