FAKTANEWS.CO.ID | Taman Nasional Baluran sering dijuluki sebagai Africa Van Java atau little Afrika. Itu karena Padang Savana luas tersebut yang penuh dengan satwa liar. Dan sejauh mata memandang, yang tampak hanya padang yang tandus serta pohon-pohon kering dan bebatuan.
Satwa liar yang hidup di sini yakni rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, serta burung merak. Ekosistem Savana ini menjadi ciri khas kawasan konservasi taman Nasional Baluran. Nama tersebut diambil dari nama gunung yang berada di daerah tersebut yakni gunung Baluran.
Gunung Baluran sendiri memiliki luas sekitar 25000 ha dan mempunyai beberapa jenis hutan, satwa dan tumbuhan. Baluran juga merupakan perwakilan ekosistem hutan dengan tipe vegetasi Savana, hutan mangrove, hutan musim hutan, pantai, hutan pegunungan bawah, serta hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.
Ada sekitar 444 jenis tumbuhan yang ada di taman Nasional ini. Terdapat juga sekitar 26 jenis mamalia dan sebanyak 155 burung yang menggantungkan hidup di hutan ini.
Ketika memasuki hutan ini kamu akan disambut dengan pemandangan hutan musim yang lebat sepanjang 5 km. Setelah itu kamu akan disuguhi pemandangan hutan yang tampak hijau sepanjang tahun yang lebih populer dengan nama Evergreen.
“Di sini akan menjumpai kawanan rusa liar yang kerap melintasi jalan. Ada juga monyet liar dan beberapa hewan lain yang mencari makan di sekitar tempat tersebut,”kata Wh petugas berkomentar,(20/11/21).
Setelah itu kamu baru sampai di Padang Savana bekol atau hamparan Padang Savana.
“Savana dengan nama bekol ini memiliki luas sekitar 300 Ha dari total 10 ribu Ha luas Savana di Baluran. Itu sekaligus menjadi Savana terluas di pulau Jawa,”tambahnya.
Kita juga akan menjumpai menara pandang setinggi 30 meter yang letaknya di atas bukit.
Menuju kesana, kita harus menaiki anak tangga beberapa ratus meter untuk mencapai menara pandang ini.
Dari situ akan terlihat pemandangan indah taman Nasional Baluran dan gunung Baluran yang berada di Selatan.[FN078]