Faktanews.co.id.– Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa tidak perlu memperdebatkan tayangan film penumpasan G30S PKI.
Menurutnya tidak ada aturan mewajibkan atau larangan soal pemutaran film disutradari Arifin C. Noer yang dimasa orde baru ditayangkan TVRI setiap tanggal 30 September tersebut.
Seperti diketahui, Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI Film digarap sutradara level Nasional Arifin C Noer, produksi film dengan menghabiskan waktu selama 2 tahun dengan total biaya Rp 800 juta.
Sempat ada pihak kebakaran jenggot film G30SPKI namun tidak ada larangan apabila seluruh saluran televisi menayangkan film tersebut.
“Silakan saja. Untuk TV-TV (Termasuk TVRI) mau tayang atau tidak, juga tergantung kontraknya dengan pemegang hak siar sesuai pertimbangan rating dan iklannya sendiri-sendiri,” kata Mahfud MD, Minggu (27/9/2020).
Bahkan faktanya diera sekarang masyarakat juga bisa setiap saat melihatnya pemutarannya penumpasan G30SPKI lewat YouTube.
“Mengapa soal pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI diributkan? Tidak ada yang melarang nonton atau menayangkan di TV. Mau nonton di YouTube juga bisa kapan saja, tak usah nunggu Bulan September,” urainya.
Mahfud menyebut, film ini bagus dari segi artistik dan dramatisasinya. Oleh sebab itu, ia mengaku gemar menyaksikan film yang disutradari Arifin C. Noer tersebut.
“Saya selalu nonton karena ia adalah karya film yang bagus artistik dan dramatisasinya. Kalau sejarah PKI sih saya sudah tahu, tahun 1965 saya sudah 8 tahun,” ungkapnya, Kamis (24/9/2020).
Dalam cuitannya, ia juga mengaku baru saja menonton film itu lewat YouTube.
“Semalam saya nonton lagi di YouTube,” ungkapnya, (27/9/20).
Sementara itu, Fadli Zon mengatakan, selama ini film penumpasan G30SPKI tersebut ratingnya tinggi lantaran dinilai bagus dalam banyak aspek, baik sisi sinematografi maupun cerita filmnya yang menceritakan soal fakta-fakta sejarah keganasan PKI yang diceritakan dalam film tersebut.
“Pemutaran Film G30S/PKI pasti ratingnya tinggi karena film ini bagus dalam banyak aspek baik sisi sinematografi maupun cerita yang berdasarkan fakta sejarah,” ujar Fadli Zon, akun Twitternya Minggu (28/9/20).
Sementara itu seperti diketahui, kejadian sejarah pengkhianatan PKI 1965 (G30 S PKI) merupakan sejarah mewarnai transisi kepemimpinan Nasional Presiden Soekarno-Presiden Soeharto dalam perjalanan republik Indonesia.
Manuver-Manuver PKI diera kepemimpinan Soekarno mulai tahun 1948 berakhir ditandai transisi politik kejadian G30S PKI 1965 selanjutnya PKI seperti hilang di masa pemerintahan RI dibawah kepimpinan Presiden Soeharto
Namun hal ini dijadikan drama politikus menggiring pada penafsiran opini masyarakat berhadap-hadapan pada dua kutub bertentangan mengesampingkan kesamaan visi keinginan kuat Soekarno dan Soeharto yang memandu bangsa ini keluar dari jepitan dua kekuatan raksasa dunia kala itu, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.(*twi/hay).