Faktanews.co.id.- Pemerintah melarang tegas segala jenis mudik baik lokal maupun mudik antar provinsi sepanjang 6-17 Mei.
Aparat Polri mengimplementasikan dengan turun dijalan-jalan, 381 posko penyekatan didirikan, ratusan ribu personel siaga menyekat pemudik selama masa larangan mudik berlangsung.
Pengetatan itu tak jarang ditafsirkan oleh masyarakat sebagai cara kebijakan pemerintah.
Pengetatan itu dilawan dengan nekat curi start mudik banyak warga, saat berlangsungnya tanggal pengetatan Ribuan santri juga sudah lebih dulu pulang, menyusul kemudian belasan ribu TKI kembali ke tanah air.
Kementerian Perhubungan mengakui ada prediksi 7 persen atau 18 juta warga akan tetap pulang kampung.
Pun saat berlangsung peraturan larangan mudik beragam cara dilakukan pemudik untuk tetap ingin pulang kampung sebagai bagian budaya nasional ummat muslim jelang lebaran.
Berbagai cara dilakukan hingga meski harus mendapat sanksi hingga harus putar balik.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, secara tegas dan jelas, melarang segala bentuk kegiatan mudik yang telah menjadi kebiasaan masyarakat.
Dia menyebut, mudik lokal merupakan bentuk lain mobilitas masyarakat sehingga juga tetap dilarang.
“Untuk memecah kebingungan yang ada di masyarakat terkait mudik lokal di wilayah aglomerasi, saya tegaskan bahwa pemerintah melarang apapun bentuk mudik. Baik lintas provinsi maupun dalam satu wilayah kabupaten/kota aglomerasi,” jelas Wiku pada konferensi pers via Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (6/5).
Ini untuk warga negara Indonesia yang terpaksa mematuhi dilarang melakukan perjalanan (mudik).
Mereka tak berdaya kehilangan akal saat dihadang sana sini oleh aparat melarang mereka mudik karena Covid-19.
Disisi berbeda 171 Orang WNA China dikabarkan datang ke Indonesia.
Mereka tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta pukul 11.50 WIB, Kamis 6 Mei 2021.
Ratusan WNA China itu datang menggunakan pesawat Xiamen Air dengan nomor penerbanngan MF855 dari Fozhou.
Herannya mereka datang dengan jumlah banyak, namun Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara mengaku belum mengetahui hal itu.
Namun demikian, Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia mengakui ada 85 WNA asal China dan tiga WNI tiba di Bandara Soekarno-Hatta namun hal itu terjadi pada Selasa, 4 Mei 2021.
85 warga dari China masuk Indonesia dengan menggunakan pesawat sewaan
“Benar, pada Selasa 4 Mei 2021 Jam 14.55 telah mendarat 85 WN China dan tiga WNI dengan pesawat China Southern Airlines, charter flight, dengan nomor penerbangan CZ8353 dari Shenzhen di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno Hatta,” kata arya Kamis, 6 Mei 2021.
Arya mengklaim kedatangan WN asal China itu telah sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 tahun 2020 tentang Visa dan Izin Tinggal dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Arya menyebut, kedatangan puluhan perjalanan internasional itu juga telah melalui pemeriksaan oleh kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta beserta Kementerian Kesehatan.
“Secara keimigrasian, diketahui bahwa Visa dan dokumen keimigrasian mereka sudah sesuai dengan Permenkumham Nomor 26 Tahun 2020. Demikian yang bisa kami sampaikan,” katanya.(UUren/re/fak).