Faktanews.co.id.-(Banyuwangi)–Berlarut-larutnya hak atas lahan milik yang hilang karena sudah menjadi bagian Lapangan Terbang Blimbingsari berbuntut pula laporan kepada KPK terkait pembangunan diatas lahan tersebut.
Pemilik lahan (Ridwan Halimi) yang bekerja sebagai penjual pisang tersebut sangat berharap laporan kepada KPK ditindak lanjuti dengan kecepatan bertindak lembaga antirasuah itu.
“Memang kami telah melaporkan Kepada KPK termasuk meminta memanggil Bupati Anas (Bupati Banyuwangi), Sepekan lalu sekitar tanggal 19 Agustus sudah ada respon, saya dihubungi KPK dalam kaitan itu,”kata Ikbal SH, Kuasa hukum H Ridwan Halimi,(28/8/20).
Kepada wartawan Ikbal menjelaskan, dua Lahan milik H Ridwan Halimi berdampingan dengan satu lahan milik orang lain yang kebetulan nama SHM nya juga sama H Ridwan.
“Ini yang harus dipahami H Ridwan itu ada dua orang berbeda punya lahan berdampingan, kalau lahan milik H Ridwan Halimi belum pernah dijual kepada siapapun, tiba-tiba saja ketika dia pulang merantau sekitar 2013 lalu kok lahannya sudah dipagari jadi bagian Lapangan terbang Blimbing sari,”bebernya seraya memperlihatkan foto cofy peta tanah desa dan sertifikat milik H Ridwan Halimi.
Ikbal merinci saat H Ridwan Halimi dikalimantan lahannya masih dalam agunan Bank, dan saat selesai kreditnya juga disusul pengurusan Roya ke Badan pertanahan Nasional Banyuwangi tanpa ada kendala apapun.
Oleh karenanya dia heran dasar pembangunan diatas lahan hak milik seluas 4370 m2. masing-masing seluas 1500 m2 dan luas 2.870 Letak lokasi lahan masing-masing didesa karang bendo dan Badean tersebut.
“Karena memang tidak pernah menjual, hingga saat ini semuanya masih hak milik H Ridwan Halimi, bagaimana perencanaan hingga jadi (Runway/landasan lapangan terbang bandara Blimbingsari) menggunakan uang negara, itu juga yang kami laporkan kepada KPK,”ungkapnya.
Hingga saat ini belum ada komentar signifikan dari pihak terkait hal itu, ditemui wartawan sebelumnya Kadis Perhubungan Banyuwangi Ali Ruchi juga engggan komentar.
“Soal itu saya tidak tahu, coba tanyakan kepada bagian aset, atau perlengkapan,” katanya. (*kin).