Faktanews.co.id.-(Banyuwangi)– Satu diantara 10 tokoh di Banyuwangi yang mendapatkan vaksinasi pertama terdapat nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuwangi, I Made Cahyana Negara.
Made Cahyana bergiliran dengan tokoh lain seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Dandim, Wakapolresta, Danlanal, tokoh lintas agama di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (28/1/2021).
Usai divaksin, Made mengaku tidak merasakan gejala apapun saat 30 menit masa observasi vaksinasi.
Lebih jauh, Made Cahyana meminta masyarakat Banyuwangi tidak perlu takut untuk menjalani vaksinasi Covid-19.
“Tidak terasa apa-apa, seperti biasa hanya sedikit sakit tadi pas disuntik,” katanya.
Made Cahyana mengatakan, dengan dilakukan Vaksinasi perdana kepada para pemimpin-pemimpin di Banyuwangi, itu juga harus dinilai sebagai contoh keyakinan agar masyarakat tidak khawatir karena sesungguhnya vaksin covid-19 aman dan dilakukan demi kebaikan masyarakat semuanya.
“Ini untuk meyakinkan masyarakat, bahwa semua pemimpin-pemimpin Banyuwangi juga tidak khawatir divaksin,” ungkap politikus PDI-P itu.
Made Cahyana berharap dengan adanya vaksin ini, penyebaran Covid-19 di Banyuwangi semakin minim bahkan diharapkan tidak ada penyebaran sama sekali.
“Harapannya juga semakin banyak masyarakat yang bisa divaksin, ini dilakukan demi kebaikan masyarakat semuanya,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono (Rio) mengatakan, Vaksin Sinovac tersebut hampir tanpa efek samping akibat yang ditimbulkan.
Rio menjelaskan, vaksinasi ini belum sepenuhnya membebaskan atau menyembuhkan tubuh dari virus Covid-19, oleh karenanya protokol kesehatan harus tetap menjadi prioritas yang masih harus dikedepankan.
“Vaksinasi ini untuk merangsang tumbuhnya antibody. Jadi meskipun disuntik Vaksin Sinovac tetap harus menjaga prokes,” terang Rio.
Lebuh jauh menurut Rio, setelah Vaksinasi perdana, pada tahap pertama termin kedua program vaksinasi Covid-19 diperuntukkan kepada garda terdepan penanganan Covid-19 yaitu tenaga kesehatan (nakes).
“Setelah tahap pertama termin kedua selesai, akan dilanjutkan pada tahap kedua, sasarannya adalah TNI/Polri dan para pelayan publik. Kemudian dilanjutkan untuk seluruh warga masyarakat umum di Banyuwangi,” kata Rio.(*kin).