Tak Berkategori  

Kepala Monumen Pers Nasional, Ajak Pahami Sejarah Pers Nasional

FaktaNews.-(Lumajang)–Kepala Monumen Pers Nasional (MPN) Widodo  Hastjaryo mengatakan, pihaknya siap dijadikan studi keilmuan bagi teman-teman dari wartawan, humas dan kominfo dari berbagai daerah di Indonesia.

“Adanya Museum Pers Nasional akan bisa di lihat dan di baca perjalanan pers di Indonesia,” kata Widodo dalam kesempatan hadir pada Rapat Koordinasi Dewan Forum Komunikasi Pimpinan Redaksi Media (FKPRM) di Lumajang, (27/6/21).

Rakor FKPRM berlangsung dua hari sejak 26-27 Juni 2021 dihadiri Ketua FKPRM Agung Santoso dan puluhan pimpinan perusahaan/redaksi dari Kabupaten Lumajang, Surabaya, Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi.

Menurut Widodo, pihaknya membuka setiap saat bagi semua masyarakat Indonesia yang ingin berkunjung ke museum pers nasional, tidak dipungut biaya bagi yang ingin berkunjung setiap hari Senin – Jumat.

Widodo menyampaikan, tentang kondisi MPN terbaru sejak dideklarasikan MPN yang banyak mengalami perubahan sejak didirikan pada sekitar tahun 1933 hingga di tahun 2021 ini.

Namun demikian menurutnya, banyak perubahan yang terjadi di MPN tanpa menghilangkan nilai kultur sejarah Pers hanya lebih berinovasi modern kondisinya.

“Sekitar tahun 2019 awal 2020 MPN dilakukan revitalisasi besar besaran. Seperti tata letak tata ruang, semua kekinian tinggal klik karena pakai layar sentuh jika ingin mengetahui semua sejarah yang berkaitan dengan para pejuang Pers,” kata Widodo.

Widodo juga mencuplik mengisahkan sebagian sejarah yang pernah terjadi dan dialami saat gedung MPN digunakan berbagai kegiatan .

Menurut Widodo, MPN juga mencatat Sejarah pada 9 February 1946 dibuat kongres para insan Pers berkumpul dan membentuk hari Pers Nasional.

“Semua ada sejarah dan lengkap, mulai photo dan benda sejarah, seperti photo para wartawan yang sejarahnya ingin ikut kongres, kamera, hingga radio penyiaran yang pernah dibawa ke gunung Lawu atau sering disebut radio kambing dan banyak lagi,”papar Widodo.

Baca juga:  Kasus RTLH Badean : Kritik Laporan LSM Sempat Direspon Positif Kini Dinilai Meresahkan Gara-Gara Buat Sayembara

Widodo berpesan, insan Pers agar bisa mengajak keluarga, teman, bahkan organisasi wartawan apapun untuk menyempatkan datang ke Monumen Pers Nasional.

“Bisa untuk menambahkan kejiwaan menjadi seorang jurnalis sejati juga mengasah pengetahuan kita, jadi silahkan datangi MPN dan itu free,” Pungkas Widodo.(*kin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *