Faktanews.co.id.-(Banyuwangi)– Usai menggelar pertemuan dengan pengurus pondok pesantren, Kementerian Kesehatan dan Satgas Banyuwangi mematangkan skenario karantina kawasan pondok pesantren (Ponpes) Darussalam, blokagung Tegalsari Banyuwangi.
Ini dilakukan menyusul terjadinya lonjakan pasien konfirmasi covid-19 di Ponpes tersebut.
Juru bicara Gugus tugas penanganan Covid-19 Banyuwangi yang juga Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono (Rio) menjelaskan bahwa per 29 Agustus 2020 terjadi penambahan pasien konfirmasi covid-19 sebanyak 346 kasus.
Rinciannya, 340 dari santri pondok pesantren, empat pasien suspek yang hasil uji swabnya positif covid, dan dua orang OTG. Kini, angka konfirmasi Covid-19 di Banyuwangi menjadi 687 kasus.
“Santri memang mendominasi kasus baru selama satu minggu terakhir. Namun, penanganan sudah kita lakukan bareng sejak awal. Kami berharap, dengan penanganan yang komprehensif dari banyak pihak ini, penularan virus corona di sana bisa ditekan,” ungkap Rio.
Berkaitan hal itu, Hari ini tim gabungan sudah mulai terjun ke lapangan. Memetakan kawasan pondok.
“Kita membuat alur keluar masuk santri, dmelakukan pengecekan sarana serta prasarana apa yang dibutuhkan oleh pondok,” jelas Rio Sabtu (29/8/20).
Sebelumnya, Jumat malam 28 Agustus 2020 telah digelar pertemuan dengan pihak pondok pesantren, hadir dalam pertemuan tersebut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Budi Hidayat, KKP Kelas II Probolinggo, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto.
Dari pertemuan tersebut Rio menyebut, disepakati dilakukan karantina kawasan pondok.
Pemetaan yang dilakukan saat ini untuk menentukan area-area dalam pondok yang digunakan untuk penanganan para santri.
“Semua tidak boleh seenaknya keluar masuk pondok, di screening ketat. Arus keluar masuk juga dibedakan. Makanan juga akan disupervisi oleh petugas khusus untuk meningkatkan daya tahan tubuh para santri. Semua memang harus dilakukan dengan ketat dan disiplin, karena ini bagian dari ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran di sana,”jelas Rio.
Di kawasan di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Kabupaten Banyuwangi juga didirikan mini hospital.
Mini hospital itu dilengkapi sarana pemeriksaan lengkap untuk menunjang proses pemeriksaan kesehatan pada santri serta sarana dan prasarana peralatan penunjang lainnya selama penanganan.
Misalnya, pembukaan dapur umum selama masa karantina oleh Dinas Sosial dan BPBD Banyuwangi, penambahan petugas kesehatan khusus yang akan berdinas di sana selama masa karantina.
“Tak ketinggalan Dinas PU Cipta Karya, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas PU Pengairan juga akan turun. Selain menambah puluhan toilet portabel di sana, juga akan memperbaiki sanitasi dan aliran air yang akan disupervisi oleh tim gabungan dari Kemenkes,” kata Rio.(*kin).