Fakta News.-(Jakarta)– Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menjelaskan, untuk menilai suatu pemerintahan apakah menjalankan kewajibannya adalah dengan melihat ketaatan pada konstitusi.
Ini disampaikan, Gatot dalam acara Diskusi “Menolak Agenda Perpanjangan Masa Jabatan Presiden” dalam kanal Youtube Hersubeno Point, dilansi Jumat (9/14/22).
“Kalau kita lihat pemerintahan yang ada siapapun itu tolak ukurnya,” ujar Gatot.
Menurut Gatot Nurmantyo, pembahasan mengenai perpanjangan masa jabatan atau tiga periode sudah tak perlu dilakukan lagi, karena konstitusi sudah jelas melarang hal tersebut.
Gatot pun menduga ada pihak-pihak di sekitar Presiden Jokowi yang masih mengipasi masalah ini (3 Periode dan perpanjangan) hingga sekarang.
“Yang jelas ada indikasi orang sekeliling presiden justru mengkhianati presiden. Tak mungkin seorang presiden tidak tahu, dengan mengojok-ojok perpanjangan atau tiga periode,” ungkapnya.
Bahkan menurut Gatot, orang-orang itu adalah orang dekat presiden, ada menteri, kepala lembaga negara, kumpulan rakyat non demokrasi,
“Tujuannya apa? Menjatuhkan presiden,”kritiknya.
Seperti diketahui, wacana perpanjangan masa jabatan dan Jokowi tiga periode kembali menyeruak di beberapa momen tertentu salah satunya saat acara Gerakan Nusantara Bersatu Relawan Jokowi, elite seperti Ketua DPD dan MPR RI menyuarakan wacana tersebut sehingga ramai mendapat sorotan.
Gatot mengungkapkan ketika seorang kepala negara berani melanggar konstitusi maka rakyat punya kewenangan untuk bertindak lebih.(*kin).
Sumber : Hersubeno Point.