FaktaNews.– Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep mengakui saat ini masih belum maksimal dalam pemeliharaan sekitar 6000 Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di seluruh wilayah di Kabupaten Sumenep.
Ini disebabkan jumlah personil yang tak seimbang dengan jumlah yang harus ditangani.
Sejauh ini Dishub Sumenep hanya memiliki 6 orang yang dipekerjakan sebagai petugas atau personil teknis dalam pemeliharaan LPJU.
Kepala Dishub Sumenep, Agustiono Sulasno, menerangkan pihaknya sudah setiap tahun mengusulkan penambahan personil yang bertugas pada pemeliharaan LPJU.
“Kami tiap tahun mengusulkan penambahan personel, kalau harapan kami memang tidak henti-hentinya untuk bisa menambah personil,” terangnya saat dikonfirmasi, (25/8/21).
Hanya saja, lanjutnya, kendala yang terjadi sampai sekarang ada pada anggaran APBD belum mendapat anggaran yang cukup untuk penambahan pegawai lagi.
Sementara itu anggaran berkaitan LPJU pada tahun 2021 juga hanya dialokasi Rp.300 Juta.
“Tapi kan penambahan personil itu, ada keterkaitannya dengan persoalan anggaran. Sedangkan kemampuan anggaran APBD tidak mumpuni untuk menambah personil. Sehingga kita memaksimalkan apa yang ada, yang dimiliki dinas perhubungan,” terangnya.
Sebelumnya, sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Gerakan Peduli Masyarakat Sumenep (GPMS) menemui Dishub Sumenep agar mempertimbangkan penambahan pegawai teknis LPJU.
Selama ini, minimnya petugas teknis yang bertugas dalam pemeliharaan LPJU sebanyak 6000 ribu sangat berpengaruh terhadap kinerja Dishub di lapangan.
“Seharusnya hal demikian diperhatikan dan diatasi oleh pihak dinas terkait dengan menambah pegawai,” ungkap, Andi Holis, Kordinator GPMS saat audiensi di Aula Gedung Dishub Sumenep, Selasa, (24/8/21).
Penambahan petugas teknis di lingkungan Dishub Sumenep, kata Andi, harus segera dipertimbangkan agar LPJU tidak mengalami keterlambatan perawatan agar menghindari banyaknya lampu PJU yang mati akibat minimnya petugas teknis.
“Kami melihat kondisi penerangan jalan umum LPJU, kurang perawatan, akibatnya penerangan jalan umum banyak lampu yang mati,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, juga dibahas terkait transportasi laut di pelabuhan di empat Pelabuhan seperti kalianget, Sepudi, kangean maupun jangkar.
Hal pokok terkait mengantisipasi pungli sehingga didalam waktu tertentu misalnya di pelabuhan Raas dan jangkar (pasca bulan puasa atau hari raya idul fitri) harga tiket mahal. (Nor/ich/kin).