Tak Berkategori  

Gegara Dinyatakan Reaktif, Satu Warga Pengantigan ‘Dikucilkan’ Hingga Ngungsi Sholat Dikampung Sebelah

Faktanews.co.id.-(Banyuwangi)– Lukman Hakim adalah warga Dusun Lugjag, RT 02 – RW 02, Desa Pengantigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur tak menyangka menerima perlakuan yang kurang bersahabat dan terkesan dikucilkan dari tetangganya, karena diisukan terkonfirmasi Covid 19.

 

Ini menyusul adanya informasi dari Bidan Puskesmas Gitik yang menyampaikannya kepada Kades Pengantigan Mulyadi, jika ada salah satu warganya yang reaktif setelah mengikuti Test Rapid, dan harus melakukan isolasi mandiri sembari menunggu hasil Test Swab yang akan dilakukan di RSUD Blambangan Banyuwangi pada tanggal 18 Agustus 2020 kelanjutan Rapid Test di Puskesmas Gitik Rogojampi tanggal 11 Agustus 2020.

“Itulah kenapa saya sangat sedih mas, semua orang pada menjauh ketika melihat saya keluar rumah, olahraga ke lapangan, bahkan untuk sholat berjamaah saja saya harus kekampung sebelah,” Ungkap Lukman sedih (18/8/20).

Lukman menyayangkan informasi yang belum dibuktikan dekumen yang mestinya dia terima itu, justru membuat dirinya dan keluarga seperti berbuat aib.

“Saya bingung sebelum ada kabar yang benar (belum ada surat hasil Rapid Test ataupun hasil swab positif Covid-19) saya sudah terkucilkan oleh warga dimana saya tinggal, mohon pada semua istansi terkait dan juga masyarakat jangan sampai saya diginikan dan saya berharap dukungan moril, jangan sampai semua memandang saya hina karena saya termasuk ODP (Orang Dalam Pantauan) Covid 19,”keluhnya.

Baca juga:  Kerumunan Orang di Ultah Gubernur Disorot, Sekda Akui Sebagai Inisiator

Dokter pemeriksa UPTD Puskesmas Gitik dr. Nastiti Putri Ariani menyatakan, “Setelah Lukman mengikuti Rapid Test pada waktu itu (tanggal 11 Agustus 2020) pihaknya telah memberikan penjelasan secara lisan bahwa hasil yang diperoleh adalah Reaktif.

“Tapi sudah saya jelaskan belum tentu positif. karena harus menunggu Hasil swab dari RSUD Blambangan yang akan dilakukan tanggal 18 Agustus 2020 pada pukul 08.00, kami sarankan agar supaya Bapak Lukman ini melakukan isolasi mandiri dirumah,” terangnya.

Sementara itu, akibat info hasil Rapid test reaktif Lukman yang disikapi berlebihan warga sekitar Desa Pengantigan, Kecamatan Rogojampi,

Kades setempat, Mulyadi mengaku telah melakukan koordinasi dengan Puskesmas dan pihak terkait lainnya.

“Gugus Tugas yang memberitahukan lewat Bidan ke saya, dan saya harapkan pak Lukman tetap sabar, masyarakat  jangan sampai panik menyikapi semua kejadian ini, semua warga wajib mengikuti protokol kesehatan,” kata Mulyadi.(ti/kin).