Faktanews.co.id.-(Kalsel)–
Front Persaudaraan Islam (FPI) Kalimantan Selatan bergerak ikut membantu masyarakat terdampak Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi selama tiga hari terakhir di beberapa wilayah Kalimantan Selatan.

Di media sosial beredar foto dan video keterlibatan eks anggota dan simpatisan Front Persaudaraan Islam lebih singkat disebut (FPI).
Belum diketahui rinci, Front Penyelamat Islam ini apakah berafiliasi dengan Front Pembela Islam (FPI) yang sudah dibekukan pemerintah per 30 Desember 2020 lalu
karena tidak mempunyai legal standing baik sebagai ormas maupun organisasi biasa terkait SKT (Surat Keterangan Terdaftar) FPI di Kemendagri kedaluwarsa Medio 2019 lalu.
Relawan Front Persaudaraan Islam (FPI) membawa Bantuan Logistik Menuju Mamuju !”
Pemberangkatan relawan kemanusiaan Front Persaudaraan Islam Gelombang pertama 4 orang Laskar menuju Mamuju-Sulbar pada malam ini tgl 15 Jan 2021,
Kemana kalian yang sok hebat dengan FPI kemaren ?? pic.twitter.com/zFHXmGZ9Bx
— Doraemon_ (@Dorraemon_) January 16, 2021
Relawan Front Persaudaraan Islam bantu korban banjir di Kalimantan Selatan.
— SAVE MOSLEM (@SaveMoslem1) January 15, 2021
— ????????? — ???????? ® (@ayahnyafaris_id) January 16, 2021
Kelompok yang kini menyebut sebagai Front Persaudaraan Islam ini mendirikan posko hingga melakukan evakuasi terhadap masyarakat yang terjebak banjir di sejumlah kabupaten, salah satunya Kabupaten Tanah laut.
Informasinya, melalui Kelompok bernama HILMI Kalimantan Selatan memutuskan untuk membuka dua Posko Dapur Umum untuk warga terdampak banjir, yaitu 1 Posko Dapur Umum berada di Desa Bati-bati serta satu Posko lagi berada di Desa Benua Raya Kecamatan Bati-bati yang juga menjadi salah satu kecamatan yang terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021).
Pengaron, Kalimantan Selatan.
Front Persaudaraan Islam turun tangan bantu Evakuasi warga korban banjir. Selain evakuasi, FPI buka posko Banjir, dapur umum dan bagikan sembako.#BencanaMenerjangFPIPertamaDatang pic.twitter.com/DcI0VYugED
Diketahui, Kecamatan Bati-Bati adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Jarak dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan/Banjarmasin sekitar 41 km
Dikutip dari Faktakini Zainal Abidin Koordinator Lapangan Tim Hilmi
mengungkapkan, puluhan anggota Tim Relawan Hilmi di siaga kan untuk bergerak siaga dalam pembuatan makanan siap saji untuk para warga terdampak banjir seta siaga membantu evakuasi warga yang terjebak banjir.

“Setelah pendirian 2 Posko Banjir di Desa Bati-Bati dan Benua Raya, Tim Relawan Hilmi membuka satu Posko baru yaitu di Ibukota Kabupaten Tanah Laut yaitu Pelaihari karena daerah sekitarnya sudah terdampak banjir kiriman dari daerah atas pegunungan,” ungkapnya Dikutip dari Faktakini.
Masih terkait bantuan kemanusiaan di kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan,
sebanyak 15 personel SAR (Search And Rescue) Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polda Kalsel juga diterjukan untuk membantu korban banjir di Desa Pengaron Kabupaten Banjar dan Desa Bati-bati, Kabupaten Tala sejak Kamis (14/1/2021).
“Kami menerjunkan 15 personel untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dengan menggunakan sarana Perahu karet, Bus, Truck dan Double Cabin, untuk mengevakuasi korban ketempat yang lebih aman,” kata Direktur Polairud Polda Kalsel, Kombes Pol Nyoman Budiarja, S.I.K., M.Si. dikutip (16/1/21).
Budiarja menjelaskan, personel yang diterjunkan tersebut bergabung dengan personel dari Polres dan Polsek setempat serta relawan fokus membantu mengevakuasi warga yang masih terjebak di rumah dikepung banjir.
Selain membantu evakuasi, pihaknya juga melakukan patroli di daerah setempat untuk mengetahui daerah banjir lainnya.
Berdasarkan data dari personel Dit Polairud Polda Kalsel, banjir yang meredam Desa Pengaron Kabupaten Banjar mencapai ketinggian air lebih dari 1 meter dengan jumlah rumah yang terendam sebanyak 200 unit dan jumlah kepala keluarga (KK) sekitar 250 KK.
Sedangkan banjir yang berada di Desa Bati-bati Kabupaten Tala mencapai ketinggian air lebih dari 1,5 meter dengan jumlah KK terdampak sekitar 394 KK.
Selain mengevakuasi masyarakat beserta harta bendanya ke tempat yang aman, personel Dit Polairud Polda Kalsel juga memberikan Sembako dan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati pula terhadap risiko bahaya aliran listrik.
Evakuasi dan bantuan logistik
Sementara itu, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan juga menjadi satu kecamatan yang terdampak banjir, Jumat (15/1/2021).
Camat Gambut, Ahmad Fauzan, SSTP mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terparah sejak 40 tahun terakhir merendam Kecamatan Gambut.
Ketinggian air di jalan-jalan masuk komplek atau gang sudah sepaha, untuk di dalam rumah ada yang selutut atau di atas 50 cm.
Semenjak debit air semakin naik dari kemaren, menurutnya sudah hampir 100 orang yang di evakuasi ke Gedung Serbaguna ini.
Namun, sekarang bertambah menjadi 100 lebih yang terdiri dari Ibu-ibu, lansia, anak-anak dan lainnya. Sedangkan pengungsi di kelurahan gambut mencapai 7 ribu atau sekitar 2250 KK.
“Ini yang terparah, rumah-rumah yang tidak pernah kebanjiran turut terdampak banjir dengan kedalaman air bervariasi,” Ujar Fauzan Kepada media.
Fauzan menyebut dalan banjir terparah ini, pihaknya telah menginstruksikan kepada Lurah untuk mendirikan Posko siaga banjir sekaligus untuk tempat pengungsian di tiap desa dan kelurahan.
Evakuasi warga yang terdampak banjir ditampung di Gedung Serbaguna Aula Kecamatan Gambut di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Untuk bantuan, saat ini bantuan logistik yang di dapat adalah dari Anggota DPRD dapil 3 dari putra dan putri asli Gambut, Kabupaten Banjar, PDAM Intan Banjar, Bank BRI, PD Baramarta, Dinsos Kalsel dan para dermawan lainnya.
“Sementara Posko Induk sekaligus tempat pengungsian di Kecamatan Gambut. Ada di Gedung Serbaguna Aula Kecamatan Gambut,” Ujarnya.
Fauzan menyebut, dirinya juga masih menunggu dan mengharapkan bantuan dari Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar.
“Bantuan tambahan logistik seperti mie, minyak goreng, beras, telor, ikan kaleng, air mineral untuk di dapur umum,” katanya.
Bantuan terpenting juga diperlukan karpet untuk alas tidur sementara dan selimut untuk warga, ini sangat penting mengingat di pengungsian tak sedikit
terdiri para lansia dan anak-anak yang ada di pengungsian ini.
“Kami juga sedang menunggu bantuan perahu karet yang saat ini sedang dikirim oleh UPT Damkar Kabupaten Banjar,”ungkapnya.(Ge/hay).