FaktaNews.-(Banyuwangi)– Saat menginjak musim kemarau kedua (MK 2) seperti sekarang ini, ancaman kekeringan lahan pertanian ada di depan mata.
Dalam konteks ini sangat dibutuhkan efisiensi pemakaian air irigasi secara bijak.
Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi melalui Sekretaris Dinas, Riza Al Fahroby ST. M.sc mengatakan, pihaknya mulai menerapkan aturan Rencana Tata Tanam Global (RTTG).
Menurut Riza, ini untuk mengantisipasi kekeringan terjadi serta pemborosan air irigasi.
“Kedisiplinan untuk patuh pada RTTG sangat penting dilakukan terlebih di musim kemarau seperti saat ini,”Jelasnya, Jum’at (18/6/21).
Riza menyebut, dengan mematuhi RTTG, kita bisa mengantisipasi terjadinya kekeringan lahan pertanian.
Riza menjelaskan, RTTG yang dimaksud berisi pembahasan sistematis terkait rencana tanam lahan pertanian.
Dalam RTTG juga telah dilakukan perhitungan yang matang terkait rencana tanam.
RTTG ini telah disepakati Dinas Pengairan dan Dinas Pertaian, menjadi instrumen pengendali air irigasi dan panduan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) dan Kelompok Tani (Poktan) dalam musim tanam,”katanya.
Di musim kemarau ini, pihaknya juga diimbau agar petani menghindari tanam padi dan beralih ke tanaman Palawija yang kebutuhan airnya lebih sedikit.
Pihaknya Tak Menampik meski sudah ada RTTG, masih ada saja petani yang melanggar.
Tetap menanam padi walau pun musim kemarau.
“Jadi jika petani ngotot menanam padi di luar skema RTTG kemungkinan memang tanaman padinya akan mengalami kekurangan air bahkan gagal panen,” kata Riza.
Karenanya, ia mengimbau para petani untuk tetap mematuhi RTTG guna kepentingan Maksimal Petani itu sendiri.(*).