FaktaNews.-(Banyuwangi)– Giat PPKM Darurat untuk memutus mata rantai penularan virus covid 19 tak diimbangi keseriusan tidak di imbangi pihak rumah sakit Graha Medika Banyuwangi.
Ini menyusul informasi Rumah Sakit yang beralamat di desa Yosomulyo membiarkan Pasien Positif Covid-19 Minarti, umur 58 th alamat Dsn Karangrejo Rt 002/002, desa Cluring, Kecamatan Cluring yang belakangan akhirnya meninggal dibiarkan dibawa pulang keluarganya.
Di rumah duka Minarti juga tak nampak pembeda seperti orang meninggal biasa dengan banyak tetangga serta sanak saudara yang datang untuk berbela sungkawa.
Pun saat dikubur layaknya orang meninggal pada umumnya tak terlihat tata cara orang meninggal karena Covid-19 dengan prokes serta cara lain yang diberlakukan pemerintah.
Informasi koresponden dilapangan, menerangkan, dengan keluhan sesak nafas disertai batuk, mual dan nyeri kepala Minarti dibawa ke rumah sakit Graha Medika pada tanggal 7 Juli 2021, pukul 08.30 wib.
Berikutnya, RS Graha Medika mengatakan keadaan pasien bernama Minarti pada pukul 12.00 wib melemah
Selanjutnya, melalui surat diberitahukan hasil swab antigen Minarti positif, sedangkan untuk hasil test swab PCR masih menunggu.
“Tidak lama kemudian pada pukul 13.12 wib pasien di nyatakan meninggal dunia,”katanya.
Berkaitan tata cara penangan pasien Covid-19 yang meninggal, diinformasikan Pihak rumah sakit telah menawarkan untuk dimakamkan secara prokes.
Akan tetapi pihak RS Medikal tak mencegah ketika pihak keluarga untuk membawa pulang jenazah pasien tersebut.
Almarhumah Minarti, dimakamkan di Desa Cluring dengan cara layaknya orang meninggal biasa pada umumnya.
“Pihak rumah sakit mengatakan semua itu hak keluarga pasien yang meninggal,” jelas sumber lagi.
Belakangan semalam setelah pemakaman, beredar informasi hasil test swab PCR almarhumah Minarti positif Covid 19.
Hingga berita ini dipublikasi belum ada informasi pasti pihak rumah sakit terkait kematian Pasien Covid-19.
Upaya konfirmasi masih terkendala struktur pengurus RS Medika Graha yang terkesan tertutup dan sulit menghubungi via aplikasi seluler.
Sementara itu, Tatik selaku Kepala Puskesmas Benculuk mengaku, baru mengetahui informasi tentang Pasien Covid-19 yang meninggal itu pada pukul 18.21 wib. Atau setelah pemakaman Minarti.
“Kami pihak puskesmas dan jajaran sama sekali tidak diberitahu atau diajak koordinasi sama pihak rumah sakit graha medika,” kata Tatik.
Lebih jauh dia secara pribadi maupun secara dinas sangat menyayangkan kejadian tersebut.
‘Puskesmas Benculuk sudah menyiapkan pelayanan bila ada warga meninggal karena Covid-19, kita sudah melatih beberapa warga untuk tata cara memandikan orang yang meninggal secara prokes,”ungkapnya.(*ji/kor/kin).