FaktaNews.-(Banyuwangi)– Tidak semua penilaian perilaku dan penampilan kontroversial (aneh) hanya cari sensasi, setidaknya ini berlaku bagi pria bernama Joko (23).
Dia terkadang bersama rekan-rekannya rela merubah penampilan menjadi manusia berkulit warna perak.
Rasa malu harus dibuang jauh-jauh ketika jalan lain mencari nafkah dirasa sulit dia dapatkan.
Apalagi dimasa kebijakan pandemi Covid-19 ini lapangan kerja sulit didapatkan.
Pemikiran ide jadi manusia perak muncul begitu saja dilanjutkan dengan melumuri seluruh badannya dengan cat warna silver (perak).
Joko dan kawannya kerap dijumpai jalanan sekitar Jajag Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.
Hampir tiap pagi tiba, Joko nongkrong di pasar Jajag, ia juga sering berkeliling kekampung – kampung untuk manarik perhatian jadi mengundang senyum agar terhubur ditengah kemungkinan harapan ada yang memberi sedikit berbagi rezeki. uang receh bukan hal asing dia terima.
“Asalkan ikhlas dan rela walau seadanya kami kumpulkan, yang penting halal,”kata Joko.
Joko menampik jadi manusia perak dijalanan karenw keterpaksaan guna memenuhi kebutuhan keluarganya.
Joko yang berasal dari Desa Tembok rejo Kecamatan Muncar, menceritakan menjadi manusia perak bukan hal menyenangkan namun menjadi pilihan untuk menyambung isi perut dirinya dan keluarga.
Si manusia perak harus bisa makan bersama anak yang baru satu dan istri yang saat ini hidup nge kos.
“Saya melakukan ini demi keluarga, tapi istri malu saya menjadi manusia perak begini, “kamu kerja yang lain saja jangan menjadi manusia silver (perak), aku mohon,”Keluh joko menirukan ucap istrinya.
Joko manusia perak juga dalam pilihan sulit ketika akhirnya sang memilih pergi meninggalkan dirinya.
“Kita sering cek cok hingga istriku meninggalkan aku mas.. kini saya hidup sendiri.” Kata joko kepada wartawan.
Dia menceritakan, menjadi manusia perak sejak bulan lalu, sehari bisa bisa mengumpulkan 150 ribu.
Sementara itu joko mewarnai tubuhnya dengan warna perak beli serbuk oker warna silver seharga 175 ribu.
“Dulu saya buruh tani lalu pernah juga ngamen dan sekarang menjadi manusia silver (perak),” Jelasnya.
Joko menceritakan, sebelum menjadi manusia perak dirinya ngamen dengan cara peragaan mirip tari kejang.
Si manusia perak kini mengaku tidurnya disembarang tempat.
“Saya banyak tidur diterminal Jajag Sebab jika saya pulang saya selalu ditanya ibu, kemana istrimu,”ungkapnya sedih.
Terkini Si Joko manusia perak dikabarkan telah dicari keluarganya untuk diajak pulang.(ni/kin)