Faktanews.co.id.– Masih Video seekor babi hutan yang dimasukan ke dalam kandang menjadi tontonan ramai warga di Bedahan, Sawangan, Depok, tanggal 27 April Beberapa hari lalu.
Semakin heboh, ada seorang pria dengan pengeras suara dengan gaya meyakinkan menyebut itu bukan hanya sekadar babi, melainkan manusia yang berubah menjadi babi.
Dinarasi diceritakan detik-detik penangkapan babi itu hingga melibatkan enam orang yang harus telanjang di sebuah kebun.
Semakin membuat heboh lagi, juga dikaitkan laporan warga yang merasa kehilangan uang bersama ramainya keberadaan babi ngepet ini.
Yang membuat keinginan tahuan lagi, disebutkan babi yang sudah ditangkap itu semakin lama semakin mengecil.
“Terakhir itu berat 15 kilogram, tinggi babi dan lebar 15 centimeter, seperti kucing,” ujar Ketua RW setempat, Abdul Rosad.
Diujung cerita babi ngebet itu ditangkap hingga membuat banyak warga berdatangan.
Karena alasan khawatir menimbulkan kerumunan disaat semua sedang melakukan pencegahan Covid-19, babi itu akhirnya dikubur warga setelah sembumnya disembelih.
Ceritanya seperti kolosal bersambung terangkai, sejumlah warga sekitar menggelar pengajian terlebih dahulu sebelum disembelih.
Belakangan cerita dan informasi itu ditelusuri oleh pihak kepolisian setempat.
Cerita soal babi ngepet yang mendadak viral di media sosial kemarin, Selasa (27/4/21) itu terkuak.
Faktapun mengejutkan semua alur cerita sengaja dibuat beberapa orang juga sudah menangkap AI (44), tersangka kasus hoaks babi ngepet ini.
Al bekerja sama dengan kurang lebih delapan orang, membuat cerita seolah-olah babi ngepet itu benar
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar menyatakan bahwa cerita tentang Babi ngepet adalah rekayasa yang telah direncanakan oleh AI sejak bulan lalu.
“Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan,” jelas Imran kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).
Imran memastikan cerita delapan orang warga bugil menangkap babi ngepet sampai kisah-kisah orang yang berubah jadi babi ngepet itu hanyalah Hoaks.
“Mereka hanya buka baju saja (saat menangkap babi),” ungkap Imran membeber hasil penyidikan.
“Kalau disampaikan sebelumnya babi tersebut ada kalung di leher, ikat kepala merah, itu adalah bohong. Sekali lagi saya sampaikan, bohong, tidak benar,” tegas Imran.
Hasil permintaan keterangan seperti dilansir Kompas.com, dalam penyidikan juga mengungkap Babi tersebut dipesan secara online oleh AI dkk seharga Rp 900.000.
Kemudian babi itu dilepas di dekat rumahnya, sebelum kemudian mereka tangkap lagi.
Orang yang membunuh dan mengubur babi itu juga sudah termasuk dalam skenario, termasuk upaya memviralkannya.
“Supaya skenario itu nyambung dari awal sampai akhir itulah, peran-peran orang-orang tertentu sudah diatur,” beber Imran.
Akibat perbuatannya delapan rekan AI saat ini masih diproses polisi.
Sementara itu Polisi menjerat tersangka AI dengan Pasal 10 ayat 1 atau 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. AI terancam kurungan 10 tahun penjara.(*ko/kor/red).