Tak Berkategori  

Bupati dan Gubernur Sulap Teluk Pangpang Jadi Wisata Mangrove Sekaligus Antisipasi Perubahan Iklim

FaktaNews.-(Banyuwangi)– “Ini sangat menunjang Teluk Pangpang yang mulai dikenal sebagai destinasi wisata alternatif di Banyuwangi,”

Pernyataan ini disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat bersama Gubernur Jawa Timur untuk menanam ribuan mangrove dikawasan pantai Teluk Pangpang di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat (29/10/21).

Kegiatan bertajuk ‘Nandur Mangrove’ ini juga diikuti Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, serta bupati dan walikota se-Jawa Timur, serta sejumlah instansi terkait lainnya.

“Ini adalah kampanye, bentuk ajakan kepada warga untuk menjadi bagian dalam menjaga iklim serta mempeluas ruang terbuka hijau di Banyuwangi,” kata Ipuk.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa menyebut, Kegiatan Nandur Mangrove ini merupakan gerakan restorasi kawasan mangrove yang sedang bersama digiatkan di Jawa Timur untuk mengantisipasi perubahan iklim dan lingkungan.

Khofifah mengatakan, ekosistem mangrove memiliki keterkaitan erat terhadap perubahan iklim.

Keberadaan mangrove yang sehat di kawasan pesisir dapat meningkatkan resiliensi masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir dampak bencana alam, seperti tsunami, badai dan gelombang.

“Semoga lewat Nandur Mangrove ini, KEE Teluk Pangpang bisa meningkatkan penyerapan karbon dalam upaya menurunkan pemanasan global,”” kata Khofifah di Pantai Cemara, salah satu kawasan di Teluk Pangpang.

Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka mendukung pengembangan Geopark Ijen yang saat ini sedang berjuang untuk menjadi bagian dari jaringan geopark dunia (Unesco Global Geopark Network).

Baca juga:  Perhutani Jelaskan Orang Mabuk Membacok Petugas Dengan Pencurian Kayu Siliragung Sebelumnya

Diketahui, Pantai Cemara sendiri dikenal dengan ekowisata hutan bakaunya. Disebut Pantai Cemara karena di pesisir pantainya banyak ditumbuhi pohon cemara udang yang lebat.

Hutan bakau tersebut bisa dilewati pengunjung dengan meniti jembatan bambu hingga menuju Teluk Pangpang.

Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) merupakan kawasan wisata konservasi mangrove dan cemara. Kawasan ini memiliki nilai ekosistem penting yang menunjang kelangsungan kehidupan dan telah ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi di Jatim.

Luasan KEE Teluk Pangpang sendiri mencapai 1.663,71 hektare yang terletak di dua kecamatan, yakni Muncar dan Tegaldlimo. Di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati berupa 12 jenis pohon mangrove, 43 jenis burung, dan 18 jenis Bivalvia yang sebagian besar merupakan burung migran.(*guk).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *