FaktaNews.-(Banyuwangi)–Ditengah selisih informasi ditengah publik hingga mengarah spekulasi saling tuding, belakangan diinformasikan rencana proyek sumur bor bantuan dari perusahaan pengelola tambang emas Gunung Tumpangpitu PT Bumi Suksesindo (BSI) berawal dari pengajuan masyarakat setempat.
“Inisiatif pembuatan sumur air dari warga Roworejo,” kata Superintendent Communication Affairs PT BSI, Namhar,(18/10/21).
Dari pengajuan pembuatan sumur air itu, kata Namhar, pihaknya memberi bantuan bukan berbentuk dana.
Selanjutnya, menurut salah satu perwakilan Komunikasi PT BSI yang terkesan berlebihan menjaga Privasi ini, pihaknya melalui pihak lain menindaklanjuti dengan meninjau lokasi yang tepat untuk menempatkan sumur bor tersebut agar bisa dimanfaatkan masyarakat.
“Lokasi pengerjaan hasil survey kontraktor pelaksana, bentuk bantuan berupa pengadaan alat langsung ke kontraktor,”kata Namhar.
Sementara itu, mengenai besar kecil bantuan menurutnya, mempertimbangkan permohonan dan masih bisa berubah menyesuaikan kebutuhan dilapangan.
“Anggaran disusun oleh kontraktor sebagai pihak yang tahu kebutuhan pengerjaan secara detilnya,”jelasnya.
Pun dalam kondisi pro kontra terhadap bantuan sumur bor itu, maka bantuan tersebut juga dipertimbangkan kembali oleh perusahaan PT BSI.
“Nilai bantuan belum final karena proses pengerjaan dibatalkan,”jelasnya.
Seperti diketahui, Belum ada titik temu Warga dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi yang dikabarkan masih menolak adanya rencana proyek sumur bor bantuan dari perusahaan pengelola tambang emas Gunung Tumpangpitu diwilayah setempat PT Bumi Suksesindo (BSI).
Menyusul banyaknya argumen dan pernyataan dari berbagai pihak yang akhirnya membuat warga masyarakat bertanya-tanya.
Sementara itu, sumber lain menyebut terkait asal muasal bantuan sumur bor hal itu berawal inisiatif warga.
“Ada ratusan warga yang tanda tangan (dalam pengajuan bantuan) untuk proyek air bersih ini,”kata ys.
Dia juga tak sepakat bila bantuan itu terkesan dipaksakan karena muatan tendesius atau skenario kepentingan didalamnya.
Ini seperti mengklarifikasi spekulasi informasi ada oknum karyawan PT BSI yang sampai membentak kepala desa Sumberagung agar diizinkan melakukan pengeboran.
“Tidak ada siapa yang memaksa siapa,”jelasnya.
Menurutnya bantuan sumur direalisasi karena ada pengajuan permohonan dan dipertimbangkan bisa berfungsi dalam membantu pengadaan air untuk masyarakat.
“Yang ada adalah proyek yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang malah dihalang-halangi dengan motif yang tidak jelas,”pungkasnya.(*kin).